CaraMenentukan, Menghitung pH dan POH Larutan, Sifat Asam dan Basa, Indikator, Contoh Soal, Pembahasan, Kimia - Apakah suatu larutan bersifat asam atau basa dapat kita ketahui kalau kita mempunyai alat untuk mendeteksinya. Dalam pendeteksian ini, ada beberapa alat yang dapat digunakan. Agar kalian tahu lebih jelas tentang alat itu, simak penjelasan.
Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan netral. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara menguji sifat Identifikasi dengan Kertas Lakmus Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus,yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai Lakmus merahLakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutanbasa berwarna Lakmus biruLakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutanbasa berwarna Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah Identifikasi Larutan Asam, Basa, dan Netral Menggunakan Indikator AlamiPercobaan yang dapat kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu dalam keadaan netral. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru pH Suatu LarutanDerajat keasaman pH suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indikator, dan pH Indikator UniversalIndikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan Indikator Kertas Indikator StickIndikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang Larutan IndikatorSalah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga Metil Orange = MO. Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin Phenolphtalein = pp. pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas Indikator Metil Jingga dlm Larutan dngn pH 2, 7, dan 11Sumber Gambar Suroso AY, Anna P, Kordiyawarman Ensiklopedia Sains dan Kehidupan 2003d. pH MeterPengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Contohcara menggunakan indikator alami untuk menentukan asam dan basa menggunakan kunyit : 1. Memarut kunyit kemudian diperas untuk diambil airnya. 2. Air perasan kunyit dimasukan ke dalam dua tabung reaksi. 3. Ketika kunyit ditetesi air yang bersifat asam maka warna kunyit akan berubah. menjadi memucat. PembahasanLarutan netral adalah larutan yang memiliki pH = 7 serta tidak memiliki karakteristik senyawa asam dan basa. HCl asam klorida dan cuka dapur tergolong kedalam senyawa asam, serta air sabun tergolong kedalam senyawa basa. Jadi, larutan yang bersifat netral adalah air kopi. Jadi, jawaban yang tepat adalah netral adalah larutan yang memiliki pH = 7 serta tidak memiliki karakteristik senyawa asam dan basa. HCl asam klorida dan cuka dapur tergolong kedalam senyawa asam, serta air sabun tergolong kedalam senyawa basa. Jadi, larutan yang bersifat netral adalah air kopi. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Bagaimanacara membedakan antara asam dan basa? Berdasarkan cirinya yang disebutkan di atas tadi, dapat kita ketahui apa saja perbedaan antara asam dan basa. B agaimana cara mengetahui suatu larutan bersifat asam basa atau netral dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode indikator asam-basa sebagai berikut: Kertas lakmus; Indikator pH IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM & BASA MODUL 10 Tujuan Mengidentifikasi zat atau larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa. Dasar Teori Menurut Arhenius suatu zat asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghabiskan ion H+. Sedangkan suatu zat basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH¬-. Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah zat donor proton pemberi ion H+. Sedangkan basa adalah zat akseptor penerima ion H+ secara kualitatif, zat asam rasanya masam sedangkan zat basa rasanya pahit. Demikian pula masing-masing zat dapat memberikan gejala perubahan warna, jika diberi indikatorZat Pemeriksa. Dalam mana terjadinya reaksi antara zat asam atau zat basa dengan indikator uyang menghasilkan warna-warna spesifik. Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton ion H+ kepada zat lain yang disebut basa, atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat. Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen H+ yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida OH- dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida OH- terbentuk karena senyawa hidroksida OH mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air. Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut kaustik, rasanya pahit, licin seperti sabun, nilai pH lebih dari air suling, mengubah warna lakmus merah menjadi biru, dapat menghantarkan arus listrik.; sedangkan asam memiliki sifat, diantaranya adalah masam ketika dilarutkan dalam air; asam terasa menyengat bila disentuh dan dapat merusak kulit teruma bila asamnya asam pekat; asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam; asam walaupun tidak selalu ionik, merupakan cairan elektrolit. Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa dan lain-lain. Kita juga mengenal berbagai zat yang bisa digolongkan sebagai basa misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan lain-lain. Bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam-basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator asa-basa ini bisa berupa indikator buatan dan indikator alami. Berikut ini penjelasannya A. Indikator Buatan Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein ekstrak lichenes yang berwarna biru di dalam kertas lakmus. Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lakmus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru. Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion OH-. Lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk. Selain kertas lakmus, identifikasi larutan di laboratorium dapat menggunakan empat jenis larutan indikator lain, yaitu larutan fenolftalein, metil merah, metil jingga, dan bromtimol biru. Larutan indikator ini tidak seperti indikator lakmus yang mudah penggunaannya. Warna-warna yang terjadi pada larutan indikator jika dimasukkan ke dalam larutan asam dan basa, agak sulit diingat. Sebagai contoh Larutan fenolftalein. Pada lingkungan asam, larutan fenolftalein tidak berwarna, di lingkungan basa berwarna merah, sedangkan di lingkungan netral tidak berwarna. Berarti, untuk membedakan apakah suatu larutan bersifat asam atau netral, tidak cukup hanya dengan menggunakan larutan fenolftalein. Larutan metil merah dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil merah juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning. Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil merah. Jika ada kemungkinan, perubahan warna apa yang terjadi pada setiap indikator tersebut adalah Fenolftalein → Asam tidak berwarna; Basa merah; Netral tidak berwarna Metil merah → Asam merah; Basa kuning; Netral kuning Metil jingga → Asam merah; Basa kuning; Netral Kuning Bromtimol biru → Asam Kuning; Basa Biru; Netral Biru agak kuning B. Indikator Alam Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam-basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau. Menentukan pH Suatu Larutan Derajat keasaman pH suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikator stick, larutan indikator, dan pH meter. Indikator Universal. Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan. Indikator Kertas Indikator Stick. Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia. Larutan Indikator. Salah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga Metil Orange = MO. Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning. Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin Phenolphtalein = pp. pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10. pH Meter. Pengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Alat & Bahan Alat Pipet Tetes 5 buah, tabung reaksi 5 buah, pH meter, lumpang atau mortal, kertas saring, kaca bening, gelas kimia, kertas lakmus merah dan biru, kertas pH universal. Bahan Indikator pp, larutan asam klorida HCl M, larutan asam asetat CH3COOH M, larutan alcohol C2H5OH 10 %, larutan NaOH M, larutan H2SO4 M, larutan KOH M, mahkota bunga bogenvile, mahkota bunga kembang sepatu, air suling, NaOH, Ammonium hidroksida, Air sabun, Natrium Karbonat, Air kapur, Air jeruk, Alumunium Sulfat, Tembaga II Sulfat, Air sirih, Ammonium Klorida, Air kunyit,dll. Prosedur Kerja Hancurkan beberapa lembar mahkota bunga bogenvile dalam lumpang mortal dan mahkota bunga kembang Sepatu pada mortar lain sambil dicampurkan dengan sedikit alcohol 10% untuk tiap-tiapnya. Setelah hancur tambah lagi 10 mL larutan alcohol 10%. Aduk campuran, saring dan amati warna ekstrak. Diamkan ekstrak ini untuk dipakai pada percobaan selanjutnya. Ke dalam 5 buah tabung reaksi masukkan masing-masing 5 tetes larutan HCl, CH3COOH, H2SO4, NaOH, dan KOH, kemudian teteskan masing-masing 1 tetes ekstrak bougenville ke dalam 5 larutan uji. Amati dan catat perubahan yang terjadi. Buang larutan dari tabung reaksi, bilas dengan aquadest dan keringkan dengan kertas tissue. Masukkan kembali larutan-larutan uji ke tabung reaksi, kemudian teteskan masing 1 tetes ekstrak bunga kembang Sepatu. Amati dan catat perubahan yang terjadi. Buang larutan dari tabung reaksi, bilas dengan aquadest dan keringkan dengan kertas tissue. Masukkan kembali larutan-larutan uji ke tabung reaksi, kemudian teteskan 1 tetes larutan pp ke dalam setiap larutan uji tersebut dan amati perubahan yang terjadi dan catat hasil pengamatan. Buang larutan dari tabung reaksi, bilas dengan aquadest dan keringkan dengan kertas tissue. Masukkan kembali larutan-larutan uji ke tabung reaksi, kemudian celupkan sepotong kertas lakmus merah ke dalam setiap larutan uji tiap larutan uji diberi kertas lakmus yang baru, amati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus dan catat hasil pengamatan anda. Dengan tetap memakai larutan pada nomor 5, celupkan sepotong kertas lakmus biru ke dalam setiap larutan uji tiap larutan uji diberi kertas lakmus yang baru, amati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus dan catat hasil pengamatan anda. Dengan tetap memakai larutan yang sama, celupkan kertas pH universal ke dalam setiap larutan uji tiap larutan uji diberi kertas lakmus yang baru, amati perubahan warna pada kertas lakmus, kemudian bandingkan warna tersebut dengan warna yang terdapat indikator kertas pH universal, kemudian catat besarnya pH larutan tersebut. Uji ke-5 larutan tersebut dengan menggunakan pH meter Catatan untuk menguji larutan berikutnya maka pH meter harus dibilas dengan aquadest. Amati dan catat besarnya pH larutan yang diperoleh. Pertanyaan Berdasarkan hasil pengamatan anda, kelompokan larutan-larutan uji tersebut menjadi larutan asam dan basa. Indikator-Indikator apa sajakah yang digunakan untuk mengidentifikasi atau membedakan larutan asam dan basa. Jelaskan jawaban anda. Unduh Lembar Kerja Praktikum
SoalAsam, Basa dan Garam Pilihan Ganda Fisika SMP Kelas 7. 1. Berikut ini adalah sifat-sifat larutan asam, kecuali . a. dapat memerahkan warna lakmus biru. b. dapat menimbulkan pencemaran udara. c. larutannya termasuk non-elektrolit. d. jika dilarutkan dalam air terjadi reaksi ionisasi dan terjadi ion OH-. 2.
Untuk mengidentifikasi suatu zat apakah tergolong asam, basa atau garam, dapat dilakukan dengan cara dirasakan. Namun bagaimana jika zat itu beracun atau berbahaya? Untuk menentukan adanya senyawa asam, basa atau garam dalam suatu zat dapat digunakan zat penunjuk atau indikator. Indikator adalah zat yang dapat berubah warna sesuai dengan sifat lingkungannya. Beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk menentukan kandungan senyawa asam atau basa adalah kertas lakmus, larutan indikator, indikator alami dan indikator universal. Selain itu, seiring dengan perkembangan teknolog, sekarang sudah ada alat praktis dan mudah digunakan dalam menentukan sifat suatu larutan yaitu dengan pH meter. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai bagaimana caranya menentukan sifat suatu larutan apakah asam, basa, atau netral garam. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. 1. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan Kertas Lakmus Kertas lakmus adalah indikator asam basa yang dibuat dari senyawa kimia yang dikeringkan di atas kertas. Bahan senyawa kimia tersebut berasal dari spesies lumut kerak Rocella tinctoria. Kertas lakmus ada dua jenis, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus dapat digunakan untuk menentukan jenis larutan asam, larutan basa atau larutan garam. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan sifat lingkungannya. Warna kertas lakmus merah akan tetap merah pada zat yang mengandung senyawa asam dan senyawa garam netral. Pada zat yang mengandung senyawa basa, kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi warna biru. Warna kertas lakmus biru akan tetap biru pada zat yang mengandung senyawa basa dan senyawa garam netral. Warna kertas lakmus biru akan berubah menjadi berwarna merah pada zat yang mengandung senyawa asam. Perhatikan gambar berikut. Dengan demikian, warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan garam larutan yang bersifat netral ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel Perubahan Warna Kertas Lakmus Indikator Larutan Netral Larutan Asam Larutan Basa Lakmus Merah Merah Merah Biru Lakmus Biru Biru Merah Biru Kertas lakmus digunakan sebagai indikator asam-basa, sebab lakmus memilki beberapa keuntungan, yaitu sebagai berikut. Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa. Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama. Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas. Lakmus ini adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak. 2. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan Larutan Indikator Larutan indikator asam basa adalah zat-zat warna yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral sehingga dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam, basa dan garam. Di laboratorium, indikator buatan yang sering digunakan adalah fenolftalin PP, Bromtymol biru, metil merah dan metil jingga. Hasil uji keasaman dengan larutan indikator buatan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel Perubahan Warna Larutan Indikator Buatan Indikator Larutan Asam Larutan Basa Larutan Netral Metil jingga Jingga Kuning Kuning Bromtimol biru Tidak bewarna Biru Tidak bewarna Metil merah Merah Kuning Kuning Fenolftalin Tidak bewarna Merah Tidak bewarna Perbedaan warna dalam larutan asam dan larutan basa dengan penambahan indikator metil merah, bromtimol biru dan fenoftalin ditunjukkan pada gambar berikut ini. 3. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan Indikator Alami Indikator alami adalah larutan indikator yang diperoleh dari ekstrak bahan pewarna alam, seperti kunyit, bunga kembang sepatu, bunga bougenvil, kulit manggis, kubis ungu, bunga pacar air, dan sebagainya. Warna dari bahan alam itu dapat menjadi indikator karena memberikan warna yang berbeda pada suasana asam, basa, dan netral. Contoh 1 Parutlah sepotong kunyit, ambil airnya dnegan cara memerahnya. Dalam keadaan netral, kunyit bewarna kuning. Masukkan dalam dua tabung reaksi. Kemudian teteskan pada masing-masing tabung larutan asam dan basa. Lihatlah perubahan warna yang terjadi. Dalam suasana asam, warna kunyit sedikit memucat, sedang pada suasana basa, warnanya akan berubah dari jingga hingga merah. Contoh 2 cobalah kikis kulit manggis kemudian haluskan dan tambahkan sedikit air. Warna kulit manggis adalah unggu dalam keadaan netral. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu ke coklat kemerahan, sedangkan dalam larutan basa terjadi perubahan warna dari ungu ke biru kehitaman. Contoh 3 dengan menggunakan ekstrak kubis ungu akan diperoleh hasil yang lebih baik, karena dapat memberikan gradasi warna dari merah tua pada suasana asam kuat hingga kuning pada suasana basa kuat, seperti tampak pada tabel berikut ini. Tabel Perubahan Warna Indikator Ekstrak Kubis Ungu Indikator Larutan Asam Asam kuat Merah Asam sedang Jingga Asam lemah Merah keunguan Netral Ungu Basa lemah Kehijauan Basa sedang Hijau muda Basa kuat Kuning Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa indikator alami dapat dibuat dengan cara membuat ekstrak bahan alam, misalnya bunga kembang sepatu dengan dihalukan atau diblender kemudian dicampur dengan sedikit air lalu disaring. Air yang sudah kita saring itulah yang dapat kita jadikan indikator alami. Jenis bahan yang dapat kita buat sebagai larutan indikator antara lain bunga sepatu, bunga pacar air, bunga nusa indah, dan umbi-umbian seperti kunyit atau ekstrak kubis ungu. Adapun dari berbagai laruan ekstrak tersebut jika kita masukkan dalam larutan yang bersifat basa dan asam, hasilnya adalah seperti pada tabel berikut ini. Tabel Perubahan Warna Berbagai Indikator Alami No. Ekstrak Bunga Warna Basa Asam 1. Bunga sepatu Kuning Merah 2. Bunga pacar air Kuning Merah 3. Bunga nusa indah Kuning Merah 4. Kunyit Merah Kuning 5. Kubis ungu Kuning Merah tua 4. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan Indikator Universal Indikator universal disebut juga Skala pH Power of Hidrogen adalah larutan yang dapat digunakan untuk menentukan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ini ada dua macam, yaitu berbentuk larutan dan berbentuk kertas. Dalam bentuk larutan, bila dimasukka dalam larutan yang bersifat asam, basa, atau garam akan menunjukkan perubahan warna yang berbeda-beda. Dalam bentuk kertas, seperti halnya dengan kertas lakmus, kertas indikator universal dicelupkan dalam larutan yang hendak diuji kadar pH-nya, maka kertas indikator akan menunjukkan perubahn warna yang berbeda-beda pula, bergantung dari keasaman larutan tersebut. Larutan atau kertas indikator universal tersebut selanjutnya dicocokkan dengan warna standar yang telah ditentukan skala pH-nya seperti tampak pada gambar di bawah ini. Indikator universal mempunyai sekala antara 0 sampai dengan 14. posisi 0 ditempati zat yang bersifat asam, posisi angka 7 yang terletak di tengah-tengah untuk zat yang bersifat netral, sedang 14 untuk zat yang bersifat basa. Dengan kata lain angka kurang dari tujuh zat tersebut bersifat asam, dan jika lebih dari angka 7 zat tersebut bersifat basa. 5. Menentukan Sifat Larutan Asam, Basa atau Netral Dengan pH Meter Diantara berbagai alat ukur keasaman atau kebasaan yang memiliki derajat ketelitian paling akurat adalah pH meter. pH-meter adalah suatu alat untuk mengukur derajat keasaman pH dari suatu larutan. Dengan menggunakan pH-meter, kita akan langsung mendapatkan nilai pH dari suatu larutan tanpa harus melakukan analisis lagi. Jika elektroda pada pH-meter kita celupkan ke dalam suatu larutan, maka kita akan mendapatkan nilai pH larutan tersebut pada layar pH-meter. Dengan menggunakan pH-meter juga kita dapat menentukan sifat dari suatu zat atau larutan apakah bersifat asam, basa, atau garam. Nilai pH yang diperoleh dari hasil pengukuran dapat digunakan untuk menentukan sifatnya. Contoh Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pH-meter diperoleh nilai pH larutan A adalah 5,43. Sehingga, sifat dari larutan A adalah asam karena nilai pH-nya kurang dari 7. Alat ini relatif mahal dan jarang dipunyai oleh laboratorium sekolah, karena nilai manfaatnya yang relatif sedikit. Di laboratorium, pengujian air dan bahan-bahan larutan dengan menggunakan pH meter sangatlah penting dan berarti, karena ketepatan dan kecepatannya, sehingga lebih efektif serta efisien. FhgK.
  • 62f9ko41mc.pages.dev/192
  • 62f9ko41mc.pages.dev/303
  • 62f9ko41mc.pages.dev/303
  • 62f9ko41mc.pages.dev/276
  • 62f9ko41mc.pages.dev/408
  • 62f9ko41mc.pages.dev/336
  • 62f9ko41mc.pages.dev/314
  • 62f9ko41mc.pages.dev/499
  • bagaimana cara mengetahui suatu larutan bersifat asam basa atau netral